Peringati Hari Anak Nasional 2023, Wujudkan Lingkungan yang aman untuk Anak demi Indonesia Maju

Minggu, 23 Juli 2023

Share:

Stunting pada anak adalah salah satu yang masih menjadi prioritas nasional, di mana di Indonesia sendiri pada tahun 2022, berdasarkan data SSGI, prevalensi stunting masih berada pada angka 21,6%. Menurut Satya Sananugraha, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Indonesia masih memiliki target penurunan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.

Penyebab stunting umumnya tidak berdiri sendiri, namun merupakan kombinasi dari beberapa faktor. Salah satu penyebab tidak langsung adalah ketersediaan sanitasi yang tidak layak dan aman. Sedangkan sanitasi layak dan aman adalah kebutuhan dasar yang berpengaruh dalam kualitas kehidupan manusia dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan hingga lanjut usia. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian (2020) yang menyebutkan bahwa Sanitasi yang buruk dapat meningkatkan resiko terjadinya balita stunting.

Menurut penelitian Otsuka, et al. (2019) menjelaskan bahwa rumah tangga yang mengkonsumsi air minum bersumber dari air ledeng dapat meningkatkan kejadian stunting pada anak dibandingkan dengan rumah tangga yang menggunakan air tangki dan sumur. Hal ini dapat terjadi apabila kualitas air ledeng yang digunakan oleh rumah tangga, tidak memenuhi syarat kualitas fisik dibandingkan dengan air tangki dan sumur. Sebagai contoh di Yogjakarta menurut Survei Air Minum pada tahun 2017 menemukan bahwa 89 persen sumber air dan 67 persen air minum rumah tangga terkontaminasi oleh bakteri tinja. Tentu nya, hal tersebut disebabkan oleh sanitasi yang buruk seperti tangki septik yang tidak kedap. Kondisi tangki septik yang tidak kedap dapat berpontensi untuk mencemari air sumur, baik sumur di rumah kita sendiri atau pun sumur tetangga.

Oleh sebab itu, untuk mengurangi tingkat stunting pada Balita di Indonesia, yang dapat dilakukan adalah memenuhi asupan gizi sejak awal emas kehidupan pertama, dimulai dari dalam kandungan (9bulan 10hari) hingga 1000 hari kehidupan pertama anak, berikan ASI Ekslusif samapi 6 bulan didampingi dengan MPASI yang sehat, serta menyediakan lingkungan yang sehat.

Sumber:

Khairiyah, Dewi and Fayasari, Adhila. 2020. Perilaku higiene dan sanitasi meningkatkan risiko kejadian stunting balita usia 12-59 bulan di Banten. Ilmu Gizi Indonesia 3(2) 123-134

Otsuka, et al. 2019. Risk Factors for Undernutrition and Diarrhea Prevalence in an Urban Slum in Indonesia: Focus on Water, Sanitation, and Hygiene. The American Journal Tropical Medicine and Hygiene. 100(3): 727–732.


Dokumen ini dibuat atas dukungan rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari dokumen ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab DAI Global LLC dan tidak selalu mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika.