Twinning Program: UPTD PAL Sidoarjo Mentor dalam IPLT Konvensional

Rabu, 29 April 2020

Share:

Pada tanggal 26 Februari 2020 dilaksanakan kunjungan Trip 2 – Mentee ke Mentor untuk Topik 1 Mendesain, Mengoperasikan, dan Memelihara IPLT Conventional di Kota Pare-Pare. Agenda yang dilakukan yaitu kunjungan ke IPLT, diskusi kondisi eksisting IPLT Kota Pare-Pare, dan diskusi RKTL jangka mendesak.

Dari hasil kunjungan ke IPLT ini ditemukan hal-hal sebagai berikut. Unit penerima lumpur dari truk tinja, menjadi satu dengan inhoff tank. Efluen dari tangki imhoff masuk ke bak kontrol yang seharusnya membagi aliran ke 3 unit Kolam Anaerob. Kapaitas IPLT saat ini 20 m3/hari. Saat ini imhoff tank baru dimanfaatkan. Letak secara level permukaan tanah sudah cukup baik. Lumpur dari zona lumpur dikeluarkan secara gravitasi. Unit pengolahan lain yang ada di IPLT adalah kolam anaerob, kolam maturasi, Sludge Drying Bed.

Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan diskusi kondisi eksisting IPLT Kota Pare-Pare. Menurtu Bu Indah (Mentor, Ka UPT PALD Kabupaten Sidoarjo) permasalahan utama di IPLT Kota Pare-Pare ada di Imhoff tank, dimana ada penyumbatan dan teraduknya lumpur yang sudah mengendap sehingga terbawa ke efluen dari Imhoff tank. Efluen harusnya dari pipa pelimpah, yang saat ini tersumbat (clogging). Sedangkan pada pipa lumpur, dibuka secara berkala, dialirkan ke SDB. Selain itu IPLT tidak memiliki unit penerima lumpur. Saringan pada bagian untuk membuang lumpur dari truk tinja ke imhoff tank terlalu besar, sehingga sampah dan pasir mudah masuk. Permasalahan lain yaitu SDB terlalu rindang, sedangkan panas sinar matahari dibutuhkan untuk mempercepat pengeringan lumpur di SDB.

Pak Haerudin (Ka UPT PAL Kota Pare-Pare) menyampaikan ada penyumbatan pada pipa outlet Imhoff. Sebelumnya sudah pernah dikuras dan diperbaiki, tetapi tersumbat lagi. Diperkirakan, saringan yang dipasang di ujung pipa outlet terlebas, dan masuk ke dalam pipa tersebut. Ujung slang sedot tangki septik sudah dipasang saringan sehingga mencegah masuknya sampah, jadi tidak perlu lagi saringan pada unit penerima. Masalah Kolam Fakultatif 1 dan Kolam Maturasi 1, menurut informasi dari operator IPLT, ada kesalahan kemiringan pipa outlet maturasi 1.

Setelah diskusi mengenai kondisi eksisting IPLT Kota Pare-Pare, dilanjutkan diskusi tindak lanjut jangka mendesak. Permasalahan yang dibahas yaitu SDB tidak ada kanopi dan terlalu rindang sehingga lumpur lama kering terutama pada musim hujan, sistem pada imhoff tank tidak berjalan sesuai harapan, kolam anaerob 1 penuh lumpur, kolam fakultatif 1 dan maturasi 1 hampir luber, kolam fakultatif 2 bocor, serta efluen dari kolam maturasi hanya ditampung di bak kemudian disedot keluar.

Dari diskusi ini didapatkan Bappeda siap menganggarkan, baik untuk APBD Perubahan 2020, maupun untuk APBD 2021. Selain itu perlu ada koordinasi dan dukungan pelaksanaan teknis dengan Dinas PU dalam melakukan kegiatan penambalan pada dinding Kolam Fakultatif 2. Dibutuhkan backhoe untuk mempercepat proses pengurasan pada SDB, agar siap menerima lumpur dari Imhoff tank maupun Kolam Anaerob.


Dokumen ini dibuat atas dukungan rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari dokumen ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab DAI Global LLC dan tidak selalu mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika.